Senin, 03 Oktober 2016

Tugas penulisan bahasa iklan 1

Krisyunian Yasir Pradana ( 13616960)/ Krisyunian2906@gmail.com
1SA05
Advertisment
What is advertisment?
First, did you know what is Advertisment before we discuss more about advertisment? Advertisements are messages paid for by those who send them and are intended to inform or influence people who receive them, as defined by the Advertising Association of the UK.
An advertisement is a piece of content that Commerce Server delivers on a Web site based on a specific formula for delivery referred to as Need of Delivery (NOD), The Content Selection Framework (CSF) processes the variables that you specify for an advertisement: campaign goaling, exposure limit, schedule, weight, page groups, and target expressions. Every time that a customer visits your site, the CSF determines whether to display the advertisement. Advertisment is also the action of making generally known; a calling to the attention of the public. Or also can be a paid announcement, as of goods for sale, in newspapers or magazines, on radio or television, etc.
Kinds of advertisment that we already know.
1.      Gunn's first format is the "demo." This is a visual demonstration of a product's capabilities. You've seen hundreds of demo ads on late-night TV, for things like kitchen knives (watch it slice through that tin can!) and stain removers (it can't possibly erase that red wine blotch—and yet!). Some of the ads introducing Apple's iPhone are just straight-up demos, pointing out the product's features as the viewer looks on.
2.      The second format is "show the need or problem." First, you make it clear that something's not up to snuff in the consumer's life. Then, you introduce the remedy—which is, of course, the product you're selling.
3.      Traditional Modes of Advertising. Advertising makes use of several tools and techniques to attract the customers outdoors. The most common examples of outdoor advertising are billboards, kiosks, and also events and trade-shows organized by a company. For instance, an advertisement in a relatively new and less popular newspaper will cost far less than an advertisement in an established newspaper that has a high readership. The price of print ads may also depend upon quality of the paper and the supplement in which they appear. Radio advertising is one of the oldest forms of advertising. In the early 20th century, as radio began to take center stage in a lot of American homes.
4.       Modern Types of Advertising. Surrogate advertising is prominently seen in cases where advertising a particular product is banned by law. Today, we know that many public service advertising has been increasingly used in a non-commercial fashion in several countries across the world in order to promote various social causes. In the United States, radio and television stations are granted to bidders on the basis of a fixed amount of public service advertisements aired by the channel. Covert advertising is a unique kind of advertising, in which a product or a particular brand is incorporated in some entertainment.
5.      Mail shot. a letter or advertisement sent to many people at the same time.

The long story of advertisment. (History of advertisment).
The evolution from steel to digital took many turns along its way, such as print fliers hoping to get young men to fight in the Revolutionary War, billboards spurred by the rise of automobiles, electric banner ads following the invention of the light bulb (Times Square's first went up in 1882) and direct marketing with the nascent postal service.

2000 BC: Outdoor advertisment was found by the Egyptians.
1661: The first tooth gel product advertisment was developed.
1882: New York City is the city which installed the fisrt electric advertisment in the world. 
1941: First advertisment on TV.
1981: MTV was launch, and after that so many advertisment which displays famous actor.
1994: Pay per click keyword advertisment was launch. Debut was at GoTo.com (Yahoo.com)
2000: Google ad word
2007 until now: Facebook inc was start to be famous and so many people know facebook as social media, which can be able to more easy make good advertisment. After that, online advertisment be the first choice which choosen by businesses people to promote their product.
Terms writting advertisment
Now, is that any therm which must be able if we want to make some advertisment? Every Advertisement must comply with and is subject to these terms and conditions as well as other relevant terms (as available at www.newscorpaustralia.com), space or insertion orders (or other written agreements between the parties including any Advertising. Expenditure Agreements), additional relevant terms as published or notified by the relevant. Advertisment is also must have publisher who owns and retains all copyright and other intellectual property rights in relation to any advertisements produced by publisher or any materials provided by Publisher for use in an advertisement. Advertiser obtains no rights in relation to those advertisements produced by any publisher or in relation to content from any Publisher. This clause does not in any way derogate from Advertiser’s obligations or liabilities in relation to such Advertisements.
Every proposal for the distribution of sample material is subject to Publisher’s approval and publisher may at its absolute discretion at any time refuse to distribute any sample material without giving any reason.
Publisher may, without prior notice to Advertiser, refuse or cease to distribute any sample
material, if Publisher reasonably perceives such material to be:
a. in breach of any applicable law or regulation,
b. likely to attract legal claims or proceedings of any kind; or
c. offensive.
Publisher makes no representation or warranty as to the number of the relevant publication to be distributed on any particular day or that every copy of the relevant publication will be provided with a sample but will take reasonable steps to ensure that the sample and the relevant publication are distributed together.

Cerpen: Gak jadi di bentak bentak

Well, ini asli. Ini beneran kisah nyata dan gue sama sekali gak ngarang, jadi kalau misalkan menurut lo kurang menarik nih cerpen gue yang satu ini, wajar aja karena ibarat kata gue bikin nasi goreng tanpa sedikitpun gue tambahin bumbu gak jelas!  Ceritanya, pada suatu pagi dan seperti biasa, sebelum gue berangkat ke kampus untuk kuliah, gue ngabarin sahabat gue dulu yang namanya Regan (nama non asli, gue belum berani ngasih tau siapa sahabat gue karena gue belum ijin ke dia...!!). Dan gue pun memutuskan untuk jemput si Regan ke tempat kost nya dan agar supaya kita bisa bareng berangkat ke kampus. Ya  menurut lu, gue ngerasa di repotin..?? Jawabannya, NO!!!! Jujur aja, apalagi buat sahabat gue sendiri, gak pernah gue ngerasa repot kalau gue bantuin dia, karena kalau gue repot ya tinggal gue kabur aja... Kagak gue bantuin, gampang kan?..  Singkat cerita kalau lu mau tau, gue adalah orang yang sepertinya sangat alergi, atau mungkin fobia dengan yang namanya di bentak bentak oleh siapapun. That's why gue sama sekali gak suka di bentak, apalagi di caci maki. Mungkin bahkan orang tua gue sekalipun gak pernah sadar kalau gue gak bisa dan gak pernah sudi di bentak. Tapi entah kenapa gue merasa ada di satu momen, di mana sahabat gue yang justru tau tanpa gue kasih tau kalau gue itu orang yang tipikal gak suka di bentak. Dan berkat dia lah gue jadi selamat dari bentakan yang terkutuk.. Hehehe..,  Ceritanya gini nih..  Pagi ini gue jalan dari rumah, and gue memutuskan untuk jemput sahabat gue di tempat kostnya. But begitu gue masuk gang, he said "Kris, tunggu aja di luar gerbang. Jangan masuk!"  Dia nyuruh gue tunggu di gerbang, dan gue gak boleh masuk ke dalam rumah kost nya dia untuk sekedar istirahat habis bawa kendaraan, ataupun ngaso bentar ataupun numpang ke kamar mandi. Atau ngadem. Dia nyuruh gue nunggu di luar?? WHATTT!!! Gue cuma mikir, apa gue di kerjain ya sama tuh anak? Dan gue jadi ngerasa kayak driver taksi online yang di suruh nunggu di depan sambil nungguin penumpang redi.  Sekitar 15 menit an gue nungguin dia, dan Regan belum juga keluar dari tempat kost nya. "Emang kenapa sih kalau gue masuk?" tanya gue gitu via Line. And he said "ntar dah gue ceritain.." Wah, gue semakin panik nih. Gue ngerasa aneh, kenapa gue di suruh nunggu di luar ya? Emang di dalam ada apaan? Ada buaya? Atau ada kadal? Gue gak takut kelessss...  Gue pun mulai muncul dalam pikiran hal hal yang gak ngenakin, termasuk gue curiga kalau Regan lagi ngerjain gue. And it's all wrong bro! Regan pun akhirnya keluar rumah, bareng sama temen satu kampus kita. Jadi kita bertiga sekarang ada di pinggir jalan.  Otomatis dong gue langsung aja tanya, "ini maksudnya apa ya gue di suruh nunggu di luar?" Regan pun langsung cerita, ya cerita juga di lanjut sama temen sekampus kita yang namanya Erick (nama non asli).  Jadi cerita nya gini, pada waktu malam minggu. Gue, Regan, Erick dan ada dua temen kita lagi yang nongkrong di kosannya Regan, tapi berhubung gue takut kemaleman akhirnya gue pulang duluan. Dan begitu gue pulang, mereka gak lagi main laptop, melainkan ngelanjutin main kartu poker di kamar Regan, dan karena mereka ke asyikan akhirnya mereka pun main sampai tengah malam dan di bentak sama ibu kos nya Regan. DI BENTAK BRO!! DI BENTAK... Dan di usir lah temen temen kita oleh si ibu kos tersebut.  Gue sama sekali gak tau, dan pada senin pagi nya pada saat Erick mampir ke kosannya Regan (sekalian jalan, sekalian lewat), si Erick kena damprat di bentak (lagi) sama si ibu kos tersebut. Ya mungkin karena ibu kos takut terjadi hal hal yang mengarah ke perjudian.  Berhubung si ibu kos gak hafal muka muka yang main di kamar Regan tempo hari, dan Regan, sahabat gue. Eh salah deh, maksud gue Regan saudara gue takut gue ikut ikutan di bentak sama si ibu kos, akhirnya gue di suruh nunggu di luar aja.. Jadi intinya Regan gak mau gue shok dan gue panik karena gue nantinya bakal di bentak sama si ibu kos. Regan sengaja ngumpetin gue supaya gue kagak di maki maki. Dan gue emang gak suka dan gak bisa di maki maki begitu aja.. So, dari kejadian ini gue merasa kalau sahabat adalah orang yang bisa ngertiin kita, orang yang bisa ngerti dan paling ngertiin gue. Sahabat gue dan bukan pacar. Dan di sinilah alasan kenapa gue merasa bahwa gue gak butuh pacar, karena di saat gue menganggap Regan, sahabat gue sebagai saudara gue sendiri, gue gak bakal bisa menganggap Regan sebagai "mantan". Why? EMANG NYA LU PERNAH DENGER, MANTAN ADIK, MANTAN KAKAK, MANTAN ORANG TUA???? But, sebagaimana pun gue deket sama pacar gue, nanti nya juga bakal jadi mantan, berapa persen sih pasangan yang pacaran sejak kuliah, hingga usia 30 tahun langgeng amat, terus nikah? Berapa persen hubungan yang awet nya sampai puluhan tahun?? And, lu ngaku pacar lu, cewek lu adalah orang yang paling ngertiin lu?? Coba deh lu ajak pacar lu naik vespa tahun 61, terus mogok di jalan terus hujan kayak lagu nya naif yang piknik 72. Kalau lu kagak di maki maki, kagak di bentak bentak, gak di omelin dan pacar lu gak marah marah kayak orang kesurupan. LANGSUNG NIKAHIN!! Kecuali, usia 18 tahun, kenal, pendekatan langsung nikah. Terus pacaran setelah menikah. Lain cerita dehhh....  

Selengkapnya : http://fiksiana.kompasiana.com/krisyuniaan/gak-jadi-di-bentak-bentak_57f24341149373f70c3347dd

Sabtu, 01 Oktober 2016

Gak ada yang namanya kebetulan (self short story)

Nama lengkap gue Krisyunian Yasir Pradana, gue laki-laki dan sekarang gue terdaftar sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta, dan juga jualan makanan ringan di instagram. dan kali ini gue akan memberikan judul untuk postingan ini, yaitu "Gak ada yang namanya kebetulan!" Sejujurnya, gue adalah tipikal orang yang percaya dengan adanya takdir, dan gue pun yakin bahwa semua yang terjadi di dunia ini, bahkan gelas jatuh dan menumpahkan seluruh isinya pun tidak akan dapat terjadi apabila tidak ada campur tangan dari tuhan yang maha esa. That's why, gue percaya bahwa apa yang gue alami belakangan ini bukanlah suatu kebetulan, melainkan tuhan udah mengatur segalanya. Segalanya, ya! Termasuk di mana gue ketemu pertama kali dengan sahabat gue, pasti tuhan udah ngatur sedemikian rupa sehingga gue bisa merasa punya saudara kandung, meskipun kita lahir dari orang yang berbeda.  Tulisan ini berdasarkan opini gue pribadi ya, maksudnya sama sekali gak ada dari sudut pandang siapapun, termasuk sahabat gue yang kayaknya bisa gue anggap sebagai suadara gue sendiri..  Langsung aja deh, jadi cerita nya di mulai waktu seminggu sebelum gue masuk kuliah awal tahun akademik 2016, dan saking bego nya gue dan saking malesnya gue, gue pun gak tau sama sekali kapan gue harus masuk kuliah, kapan gue harus ospek dan jam berapa serta di kampus manakah gue masuk pertama kali untuk kuliah. Padahal di web site kampus udah di posting mengenai daftar mahasiswa berdasarkan kelas nya, tapi gue sama sekali gagal paham. Haduuuuhhhh....!! Gue pun semakin males buat cari informasi, habisnya gue bingung mau cari info ke mana. Itu semua di karenakan gue waktu pertemuan awal mahasiswa baru di bulan puasa, gue tidur dan sama sekali gak nyimak. Padahal kalau gue nyimak, pastinya gue akan tau jadwal pasti nya dan di web site mana gue harus cari informasi.  Di situlah gue mengharapkan adanya kasih sayang tuhan, dan juga keajaiban dari tuhan yang maha esa. Gue pun berdoa sehabis shalat sunnah agar tuhan memberikan gue petunjuk, dan begitu gue selesai sholat dan gue baca time line twitter secara iseng, gue pun nemuin akun twitter seseorang yang lagi mention ke akun twitter nya official kampus gue, dan di situ dia juga bilang kalau dia satu jurusan sama gue, sama sama jurusan sastra. Dan well, gue tau bahwa gue harus tanya ke dia dan siapa tau dia tahu mengenai info nya, di situ dia juga nulis ID Line nya..  Kalau kalian mau tau, gue introvert, dan sulit buat gue untuk membuka obrolan dengan orang baru. But, i doesn't have any option, selain gue tanya ke mahasiswa tersebut yang mana ternyata secara "kebetulan", dia satu kelas sama gue. Gue pun memberanikan diri untuk menghubungi dia via Line, dan akhirnya gue yang introvert ini pun sukses membuka obrolan dengannya. Ya kurang lebih gue ngirim "Sorry bro, lu mahasiswa baru angkatan 2016 juga ya? Gue mau tanya dong, kalau boleh tau, kita mulai masuk kapan ya..?" begitulah pesan yang gue tulis ke dia via Line. But, KALAU BOLEH TAU...? What's amazing text is that? And why i'm choose to ask KALAU BOLEH TAU???  "Lu kode kelas apaan men?" nah, dia nulis begini asli ke gue, kode kelas apa ya?? Gue bingung. But, he send me a message again, not a message, but picture  daftar nama mahasiswa jurusan sastra kelas 1SA05, which he screen shot from the web site, and he said to me, "ada nama lu gak?" "Ada," gue jawab, "nomer 19!" "Selamat, kita sekelas men..!" dia jawab begitu, dan in that momment, gue jadi ngerasa akrab sama dia. Lalu dia pun ngasih tau ke gue segala yang dia tau dari web site, kepada gue yang sama sekali gak tau apa apa, termasuk web site tempat di mana gue mesti cari informasi...  Seminggu pun berlalu dan saatnya gue masuk kuliah, and in that time i think that i can meet my best friend, oh, i mean my brother..  Habis dari parkiran gue pun ke mini market sebelah kampus, and when i was wait for the payment, sahabat gue yang gue belum berani postingin identitasnya, (karena gue belum ijin..), he was line me, "bro, udah di mana..?"  Gue pun jawab, "gue lagi di laws*n, beli pulpen sama minum, lu di mana..? Udah sampe bro?" "Gue di gerbang depan," he said that.  Singkat cerita gue pun ke gerbang dan duduk di bawah pohon yang ada kursinya, di sebelah persis ada mahasiswa juga yang lagi main HP. Gue pun bingung, tuh anak yang mana ya..? Gue pun memutuskan untuk line dia lagi, "lu pake baju apaan?" gitu gue tulis, and sekejab setelah gue nge line, HP mahasiswa yang duduk di sebelah gue bunyi and after that.. "Lu Krisyunian ya..?" he said that. (Perumpamaan, nama dia adalah Regan. Nama non asli..) "Ehh, iya.." jawab gue. "Lu Regan kan ya?"  Ya, satu lagi yang bikin gue bilang bahwa gak ada yang namanya kebetulan di dunia ini. Gue duduk di sebelah Regan, tanpa gue sadari bahwa yang duduk di sebelah gue adalah Regan yang kemarin-kemarin sering ngobrol asik sama gue via Line.. Hal seperti itu pasti udah di rencanain sama tuhan yang maha esa. Termasuk pertemuan gue, pertemuan perdana gue sama sahabat gue, Regan. Segala hal yang terjadi, termasuk di mana pas banget gue nemuin akun nya Regan di twitter dan pas banget gue juga bisa hubungin dia via Line, dan ternyata yang gue ketemu di twitter itu satu kelas sama gue. Itu semua, kebayang gak sih? Udah di atur pas dan rapi banget sama tuhan. Gak ada yang namanya kebetulan...  Akhirnya gue sama Regan pun masuk ke dalam kelas, jam pertama yaitu mata kuliah tata bahasa. Dosen gak ada dan gue sama Regan bisa ngobrol banyak, termasuk tempat dia nge kost dan cerita dia sewaktu masih tinggal di sekolah pesantren waktu SMA.  Hari ke dua kuliah, (H-1 OSPEK) Selesai mata kuliah terakhir, yaitu kosa kata pada jam 2 siang. Gue menawarkan diri untuk ngasih tebengan ke Regan, kali aja searah jadi bisa bareng.. "Tapi gue mau cari buku dulu di pondok cina," kata dia gitu. "Beres, gue tungguin deh kalau lu mau bareng gue," jawab gue.  Singkat cerita sebagaimana dosen di jam terakhir tadi bilang, bahwa pertemuan selanjutnya semua wajib bawa kamus oxford yang tebel. Di mana apes nya gue beli di gramedi* dengan harga 300 ribu, sementara Regan sama beberapa mahasiswa lain beli di toko buku bekas dengan harga cuma 80 ribu. Huuuhh...  "Lu mau langsung balik bro?" tanya gue. "Gue mau beli topi di depok town square," kata gue. Dan akhirnya, sambil nyelam minum air, sambil jalan pulang dapat pahala. Gue drop aja si Regan di depok town square dengan senang hati.  "Thank's ya men, sampe besok!" kata Regan ketika turun dan mau nyebrang naik JPO. 


 KRISYUNIAN YASIR PRADANA 
Facebook: Krisyunian Yasir Pradana 
Instagram: @Krisyunian2906 
Twitter: @KrisyunianYp
 Youtube: Krisyunian yasir 
Blog: Amazingtrip296.blogspot.com 

English lutterature, Gunadarma 2016

Selengkapnya : http://fiksiana.kompasiana.com/krisyuniaan/gak-ada-yang-namanya-kebetulan_57f095362bb0bd2a08c0b9f9