Sabtu, 01 Oktober 2016

Gak ada yang namanya kebetulan (self short story)

Nama lengkap gue Krisyunian Yasir Pradana, gue laki-laki dan sekarang gue terdaftar sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta, dan juga jualan makanan ringan di instagram. dan kali ini gue akan memberikan judul untuk postingan ini, yaitu "Gak ada yang namanya kebetulan!" Sejujurnya, gue adalah tipikal orang yang percaya dengan adanya takdir, dan gue pun yakin bahwa semua yang terjadi di dunia ini, bahkan gelas jatuh dan menumpahkan seluruh isinya pun tidak akan dapat terjadi apabila tidak ada campur tangan dari tuhan yang maha esa. That's why, gue percaya bahwa apa yang gue alami belakangan ini bukanlah suatu kebetulan, melainkan tuhan udah mengatur segalanya. Segalanya, ya! Termasuk di mana gue ketemu pertama kali dengan sahabat gue, pasti tuhan udah ngatur sedemikian rupa sehingga gue bisa merasa punya saudara kandung, meskipun kita lahir dari orang yang berbeda.  Tulisan ini berdasarkan opini gue pribadi ya, maksudnya sama sekali gak ada dari sudut pandang siapapun, termasuk sahabat gue yang kayaknya bisa gue anggap sebagai suadara gue sendiri..  Langsung aja deh, jadi cerita nya di mulai waktu seminggu sebelum gue masuk kuliah awal tahun akademik 2016, dan saking bego nya gue dan saking malesnya gue, gue pun gak tau sama sekali kapan gue harus masuk kuliah, kapan gue harus ospek dan jam berapa serta di kampus manakah gue masuk pertama kali untuk kuliah. Padahal di web site kampus udah di posting mengenai daftar mahasiswa berdasarkan kelas nya, tapi gue sama sekali gagal paham. Haduuuuhhhh....!! Gue pun semakin males buat cari informasi, habisnya gue bingung mau cari info ke mana. Itu semua di karenakan gue waktu pertemuan awal mahasiswa baru di bulan puasa, gue tidur dan sama sekali gak nyimak. Padahal kalau gue nyimak, pastinya gue akan tau jadwal pasti nya dan di web site mana gue harus cari informasi.  Di situlah gue mengharapkan adanya kasih sayang tuhan, dan juga keajaiban dari tuhan yang maha esa. Gue pun berdoa sehabis shalat sunnah agar tuhan memberikan gue petunjuk, dan begitu gue selesai sholat dan gue baca time line twitter secara iseng, gue pun nemuin akun twitter seseorang yang lagi mention ke akun twitter nya official kampus gue, dan di situ dia juga bilang kalau dia satu jurusan sama gue, sama sama jurusan sastra. Dan well, gue tau bahwa gue harus tanya ke dia dan siapa tau dia tahu mengenai info nya, di situ dia juga nulis ID Line nya..  Kalau kalian mau tau, gue introvert, dan sulit buat gue untuk membuka obrolan dengan orang baru. But, i doesn't have any option, selain gue tanya ke mahasiswa tersebut yang mana ternyata secara "kebetulan", dia satu kelas sama gue. Gue pun memberanikan diri untuk menghubungi dia via Line, dan akhirnya gue yang introvert ini pun sukses membuka obrolan dengannya. Ya kurang lebih gue ngirim "Sorry bro, lu mahasiswa baru angkatan 2016 juga ya? Gue mau tanya dong, kalau boleh tau, kita mulai masuk kapan ya..?" begitulah pesan yang gue tulis ke dia via Line. But, KALAU BOLEH TAU...? What's amazing text is that? And why i'm choose to ask KALAU BOLEH TAU???  "Lu kode kelas apaan men?" nah, dia nulis begini asli ke gue, kode kelas apa ya?? Gue bingung. But, he send me a message again, not a message, but picture  daftar nama mahasiswa jurusan sastra kelas 1SA05, which he screen shot from the web site, and he said to me, "ada nama lu gak?" "Ada," gue jawab, "nomer 19!" "Selamat, kita sekelas men..!" dia jawab begitu, dan in that momment, gue jadi ngerasa akrab sama dia. Lalu dia pun ngasih tau ke gue segala yang dia tau dari web site, kepada gue yang sama sekali gak tau apa apa, termasuk web site tempat di mana gue mesti cari informasi...  Seminggu pun berlalu dan saatnya gue masuk kuliah, and in that time i think that i can meet my best friend, oh, i mean my brother..  Habis dari parkiran gue pun ke mini market sebelah kampus, and when i was wait for the payment, sahabat gue yang gue belum berani postingin identitasnya, (karena gue belum ijin..), he was line me, "bro, udah di mana..?"  Gue pun jawab, "gue lagi di laws*n, beli pulpen sama minum, lu di mana..? Udah sampe bro?" "Gue di gerbang depan," he said that.  Singkat cerita gue pun ke gerbang dan duduk di bawah pohon yang ada kursinya, di sebelah persis ada mahasiswa juga yang lagi main HP. Gue pun bingung, tuh anak yang mana ya..? Gue pun memutuskan untuk line dia lagi, "lu pake baju apaan?" gitu gue tulis, and sekejab setelah gue nge line, HP mahasiswa yang duduk di sebelah gue bunyi and after that.. "Lu Krisyunian ya..?" he said that. (Perumpamaan, nama dia adalah Regan. Nama non asli..) "Ehh, iya.." jawab gue. "Lu Regan kan ya?"  Ya, satu lagi yang bikin gue bilang bahwa gak ada yang namanya kebetulan di dunia ini. Gue duduk di sebelah Regan, tanpa gue sadari bahwa yang duduk di sebelah gue adalah Regan yang kemarin-kemarin sering ngobrol asik sama gue via Line.. Hal seperti itu pasti udah di rencanain sama tuhan yang maha esa. Termasuk pertemuan gue, pertemuan perdana gue sama sahabat gue, Regan. Segala hal yang terjadi, termasuk di mana pas banget gue nemuin akun nya Regan di twitter dan pas banget gue juga bisa hubungin dia via Line, dan ternyata yang gue ketemu di twitter itu satu kelas sama gue. Itu semua, kebayang gak sih? Udah di atur pas dan rapi banget sama tuhan. Gak ada yang namanya kebetulan...  Akhirnya gue sama Regan pun masuk ke dalam kelas, jam pertama yaitu mata kuliah tata bahasa. Dosen gak ada dan gue sama Regan bisa ngobrol banyak, termasuk tempat dia nge kost dan cerita dia sewaktu masih tinggal di sekolah pesantren waktu SMA.  Hari ke dua kuliah, (H-1 OSPEK) Selesai mata kuliah terakhir, yaitu kosa kata pada jam 2 siang. Gue menawarkan diri untuk ngasih tebengan ke Regan, kali aja searah jadi bisa bareng.. "Tapi gue mau cari buku dulu di pondok cina," kata dia gitu. "Beres, gue tungguin deh kalau lu mau bareng gue," jawab gue.  Singkat cerita sebagaimana dosen di jam terakhir tadi bilang, bahwa pertemuan selanjutnya semua wajib bawa kamus oxford yang tebel. Di mana apes nya gue beli di gramedi* dengan harga 300 ribu, sementara Regan sama beberapa mahasiswa lain beli di toko buku bekas dengan harga cuma 80 ribu. Huuuhh...  "Lu mau langsung balik bro?" tanya gue. "Gue mau beli topi di depok town square," kata gue. Dan akhirnya, sambil nyelam minum air, sambil jalan pulang dapat pahala. Gue drop aja si Regan di depok town square dengan senang hati.  "Thank's ya men, sampe besok!" kata Regan ketika turun dan mau nyebrang naik JPO. 


 KRISYUNIAN YASIR PRADANA 
Facebook: Krisyunian Yasir Pradana 
Instagram: @Krisyunian2906 
Twitter: @KrisyunianYp
 Youtube: Krisyunian yasir 
Blog: Amazingtrip296.blogspot.com 

English lutterature, Gunadarma 2016

Selengkapnya : http://fiksiana.kompasiana.com/krisyuniaan/gak-ada-yang-namanya-kebetulan_57f095362bb0bd2a08c0b9f9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar