Selasa, 09 Desember 2014

Nice trip to the nice places (the point of java edition, PART 1) BY: Krisyunian Yasir @KrisyunianYp


5 Desember 2014,
cuaca pada hari itu cerah, ane berencana akan pergi menjelajah ke Dieng wonosobo dan Yogyakarta selama lebih dari sehari.. Ane pergi nggak sendiri, tapi barengan sama rombongan, satu rombongan yang sama sama tergabung dari salah satu lembaga swasta di Jakarta.. Rombongan ane ngumpul di lapangan kawasan masjid agung Al-Azhar kebayoran baru, ane berangkat dari rumah ane di kawasan cibubur, jakarta timur jam 5 pagi karena masih ada urusan yang harus diselesaikan sebelum pergi trip, urusan kerjaan di kantoran gitu..
 nah rombongan kita itu terdiri dari lima bis dan dalam perjalanan tahap awal ke kabupaten Wonosobo jateng, kita juga di kawal sama temen temen dari kepolisian, keren kan.. kayak pejabat aja... Katanya sih biar aman ples cepet nyampe.

Sebenarnya perjalanan awal itu tujuannya ialah ke dataran tinggi Dieng, tepatnya di kawasan Dieng wetan yang terkenal dengan surganya orang jawa karena keindahan alamnya, pegunungannya dan juga hawanya yang sejuk.

Rombongan kami mulai berangkat dari lapangan Al-azhar kebayoran baru, Jakarta selatan jam 15.00 wib, walaupun masih diguyur sama hujan ringan.. Seperti yang tadi ane bilang kalo rombongan kita dikawal sama temen temen dari kepolisian jalan raya..
Rute awal ialah lewat semanggi dan langsung masuk jalan tol dalam kota, terus jalan ke tol bekasi dan tol Jakarta cikampek, nah pas di rest area di jalan tol jakarta cikampek itu rombongan kami mulai berhenti sejenak untuk istirahat ples ngasih kesempatan buat sopir untuk istirahat dan juga buat anggota rombongan yang lain buat yang mau ke toilet atau beli cemilan untuk di perjalanan..
Yah walaupun sempet terjadi pertentangan antara pihak pembina rombongan di bus kami (bus 5) dengan beberapa orang anggota rombongan yang ngaret, lelet dan bikin kesel pembina, keluar aja sampe 30 menit sendiri, katanya sih keluyuran dulu makan mi instan di food court. Pembinanya sih cuma ngasih tau aja ke orang orang itu kalo kita pergi sama rombongan, bukan sama keluarga sendiri jadi ya gak boleh seenak jidatnya sendiri, begonoo,...
Tapi syukur Alhamdullilah gak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kayak berantem yang mengakibatkan urusan lebih panjang lagi, setelah selesai masalah pun kami segera lanjut perjalanan hingga pada pukul 18.03 kami sampe di exit tol cikampek, karena rombongan kami mau jalan lewat jalur pantura..
Walaupun di jalan setelah exit tol cikampek terjadi kemacetan dan kepadatan arus lalu lintas yang dikarenakan banyaknya angkot dan bus bus AKAP yang ngetem sembarangan, kita pun sampai di restoran terkenal di jalur pantura, yakni di restoran Pringsewu di kota Indramayu.. segera rombongan kami turun untuk menikmati santap malam yang sudah disiapkan oleh panitia rombongan dengan pihak restoran..
Sebenarnya yang khas dari restoran tersebut bukanlah menu makanannya, namun ialah suasana dan sensasinya, bagaimana nggak, ada magic box yang memungkinkan pengunjung dapat melakukan aksi sulapnya sendiri, jadi nggak perlu lagi diajarin sama profesional..
Nah itu dia yang ane maksud tadi, salah satu pengunjung restoran lagi melakukan aksi sulap di dalam sebuah kotak, namanya magic box, jadi pas ente masuk yang keliatan kepalanya aja.. Jadi setiap pengunjung yang datang ke restoran itu bisa melakukan aksi sulapnya sendiri tanpa harus didampingi oleh pesulap handal, keren kan booss....!!!

Setelah kelar makan malam, ada yang udah solat di musola pringsewu akhinya kami dengan rombongan serta temen temen dari kepolisian (korlantas) mulai ngelanjutin perjalanan menuju Dieng, wonosobo Jawa tengah.

Namun nggak disangka sangka terjadi insiden berikutnya yang membuat perjalanan menjadi terhambat dan molor dari jadwal yang sudah ditentukan, yakni molor sejam. Pas udah jalan, masih di kawasan Indramayu, bus 5 (yakni bus yang dinaikin ane) mendadak bannya bocor, nah gara gara itu akhirnya terpaksa semua rombongan bus berhenti untuk benerin ban, dibantu oleh beberapa penumpang, awak bus berupaya untuk benerin ban, memang agak sulit karena ban serep pun yang cuma satu satunya juga ikutan rusak, jadinya butuh waktu hingga 1 jam 29 menit untuk benerin, para penumpang pun juga terpaksa ikutan turun karena terlalu lama proses pembetulan ban serep.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya bus kami pun dapat melanjutkan perjalanan menuju Dieng, namun molor hingga hampir 2 jam dari jadwal yang sudah ditentukan.

6 Desember 2014,
04.30 WIB

Rombongan kami tiba di kota Bumiayu, Jawa tengah, kami berhenti di masjid gede kota Bumiayu untuk istirahat ples melaksanakan solat subuh, suasana kota Bumiayu yang ane tau betul (karena tiap lebaran selalu lewat sono untuk menuju Purwokerto) kalo siang rame dengan bus bus kecil dan Angdes (angkutan pedesaan) yang ngetem di pasar pasar, kini pukul setengah lima pagi suasana masih sepi, hanya terlihat bus bus AKAP seperti PO sinar jaya, PO gunung mulia dan sumber alam yang melaju kencang melewati jalanan kota untuk menuju arah purwokerto dan banyumas dari arah jawa barat.
Setelah selesai, pada pukul 05.02 kami melanjutkan perjalanan melewati sokaraja dan belok kiri ke arah purbalingga, jalanan pagi itu terasa sepi, beberapa penumpang masih tertidur pulas, beberapa yang lainnya mulai terbangun dan menyaksikan pemandangan indah matahari terbit melewati jendela bus yang masih dibasahi embun. Sudah 14 jam kami di perjalanan di atas bus, beruntung ane duduk di depan, jadi bisa menyaksikan pemandangan indah berupa sawah sawah dan pegunungan yang masih diselimuti oleh kabut.

Pukul 08.30, kami pun sampai di kota wonosobo, meskipun diguyur hujan ringan dan beberapa penumpang lainnya ada yang mencoba tidur lagi dibawah selimut dan jaket masing masing di jok yang empuk. Jalanan kota Wonosobo sudah terlihat mulai ramai, terlebih di alun-alun kotanya.
Hal tersebut terlihat di balik kaca jendela depan bus pariwisata.

Sementara di monitor bus, di setelkan DVD film hollywood untuk menghibur penumpang yang sudah terjaga, namun karena ane gak suka film begituan, ane hanya ngelihat jalanan dan motret motret melalui camera samsung galaxy tab tahun 2011..

Perjalanan tahap awal berakhir di parkiran alun alun wonosobo, karena untuk menuju dataran tinggi Dieng, tidak cukup dengan menggunakan bus besar, yang akan dilakukan berikutnya ialah memindahkan seluruh rombongan dari bus besar dari Jakarta ke dalam bus mini yang hanya muat 20 orang per bus, jadi dibagi dalam 10 bus yang akan membawa rombongan kami naik ke atas Dieng sementara bus pariwisata di parkirkan di bawah.

THE END OF PART 1
to be contunued

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar