Kamis, 11 Desember 2014

Nice trip to the nice places (point of java edition) part 4


Borobudur temple "the icon of java's history"

7 Desember 2014
13.02 WIB

Rombongan kami yang terdiri dari 5 bus pariwisata dan 1 mobil kepolisian lalu lintas yang mengawal kami (korlantas) tiba di lapangan parkira candi borobudur yang merupakan the icon of java's history, candi ini juga merupakan ciri khas dari Indonesia itu sendiri, jadi sudah banyak turis turis mancanegara yang berkunjung ke lokasi objek wisata ini, dan tidak kalah menariknya dengan pantai kuta, Bali ataupun Grand canyon di USA.
Saya sudah beberapa kali kemari sebelumnya, waktu itu saya naik pesawat dari Jakarta dan menginap di penginapan murah di jalan prawirotaman, dan kemudian besoknya saya menggunakan mobil sewaan dengan sopir menuju candi borobudur, karena waktu itu kebetulan saya bersama dengan rombongan dari Jakarta.

Kami pun segera berjalan menyusuri pelataran objek wisata ini, dan kemudian masuk melalui pintu gerbang yang mana sebelumnya masing masing orang mendapat kartu akses untuk masuk melalui pintu elektronik, kami pun segera masuk ke dalam, dan seketika itu juga mata saya di sugukan dengan pemandangan candi yang eksotis, terlihat megah dan menawan dari bawah sini. Dan untuk mencapai ke dekat candi, dari pintu masuk kami bisa berjalan kaki, lebih dekat namun cukup melelahkan, bisa menyewa sepeda dengan tarif 10.000/30 menit atau menaiki mobil kereta wisata yang siap mengangkut pengunjung atau turis dari pintu gerbang masuk depan ke taman candi, hanya dengan tarif Rp 3.500/ orang. Saya pun memutuskan untuk menggunakan jasa transportasi wisata tersebut karena lebih murah dan hemat, serta nyaman, aman dan cepat sampai. Selain itu tiap pembeli tiket kereta wisata juga mendapat gratis 1 botol air mineral.. 

Butuh waktu sekiranya 15 menit untuk sampai ke taman candi dengan naik kereta wisata, mungkin karena jalurnya yang mutar dahulu.. Tidak tau berapa lama kalau jalan kaki, mungkin sama karena jalannya langsung dengan rute yang berbeda dengan naik kereta wisata.. 
Selama di atas kereta wisata, saya pun tidak hanya diam menikmati pemandangan alam candi, namun saya juga sempat mengobrol dengan beberapa rombongan tur wisata dari Bintaro, Tangerang Selatan. Mereka pergi dengan teman teman sekantor yang sedang mengadakan tur pariwisata. Biasanya memang kantor kantor swasta yang sudah memiliki keuntungan dan pegawai yang berkualitas baik, mengadakan acara tahunan untuk memanjakan karyawannya, salah satunya bisa dengan acara jalan jalan dalam dan luar negeri. 

Setelah sampai, segera saya dan beberapa penumpang lainnya turun, hari itu belum begitu ramai, mungkin akan lebih ramai mendekati akhir tahun. Saya pun segera berjalan menyusuri taman taman candi yang terdapat banyak tanaman yang jauh sangat terawat. Dari bawah untuk naik ke atas candi lumayan jauh, namun saya ingin melihat sekeliling pedesaan di sekitar borobudur yang dapat terlihat jika kita berada di atas candi. Selain itu, juga di sana terdapat patung patung budha yang masih terawat.. Konon, apabila ada orang yang berhasil memegang salah satu bagian (mungkin kepala, kaki atau badan) dari patung yang ada di dalam candi itu dengan menggunakan satu tangan, maka semua keinginannya bisa terkabul. Namun sebelum itu, saya sudah dilarang oleh satpam untuk manjat dan memegang patung di dalamnya, mungkin takut patungnya rusak karena saking banyaknya orang yang demikian. Dan lagipula, percaya terhadap seperti itu rasanya tidak rasional, lebih baik zaman modern ini kita tidak kolot dan menyerahkan semuanya kepada tuhan saja.. 
Setelah berada di atas candi Borobudur, saya menyempatkan untuk mengabadikan pemandangan yang sangat eksotis dalam sebuah foto digital menggunakan Samsung galaxy tab 1, 2011. Dalam foto tersebut juga terlihat jelas bahwa ada beberapa pengunjung lain baik turis biasa maupun rombongan lainnya. Tidak berlama lama, hanya berfoto dan membatu orang lain untuk mengambil gambarnya, meskipun dengan itu sebenarnya mereka juga bisa shelfy. 
Saya pun juga menyempatkan diri untuk melihat papan yang bertuliskan sejarah mengenai candi borobudur, yang menjelaskan bahwa candi ini ditemukan oleh salah satu gubernur jendral prancis, saya pun juga menyempatkan diri untuk melihat batu nisan yang besar, yang bertuliskan tanda tangan presiden ke 2 RI yang meresmikan candi borobudur sebagai objek wisata tahun 1980-an. 

Selain wisata candi, di sekitar kawasan candi borobudur juga terdapat museum dan kandang gajah, tidak mengerti apa tujuan pemeliharaan hewan gajah di objek wisata tersebut. 
Seletah berlama lama, berfoto foto ria, kami pun segera turun ke bawah untuk menuju gerbang exit. Sebetulnya ada beberapa orang yang menawarkan jasa kendaraan semacam becak roda 4 untuk membawa penumpang dari candi ke pintu keluar, namun saya lebih memilih jalan kaki ketimbang membayar Rp 10.000. lagi pula karena juga tidak terlalu buru buru, saya ingin menyempatkan untuk melihat lihat barang barang dagangan yang ada di pelataran candi. Ada yang menjual kaos, aksesoris hingga replika diorama candi borobudur. 

15.00 WIB, menuju "kota new york" di jawa.
Sebelumnya mengapa Yogyakarta di sebut new york nya jawa..? dikarenakan bisa dibilang mirip sekali dengan salah satu kota terbesar di Amerika Serikat tersebut, dimana kota yang tidak pernah mati dengan times square sebagai tempat belanja yang sangat terkenal di seluruh dunia. Demikian juga Yogyakarta yang juga memiliki tempat pusat belanja yang terkenal, yakni Malioboro yang sangat mirip dengan Times Square dimana sampai tengah malam pun, kendaraan masih simpang siur lewat di jalanan tersebut.
Kota ini pun juga memiliki out door tourism location, yakni alun alun utama yang besar dan juga alun alun kecil di belakang kraton, yang mana kota New York city terkenal dengan central parknya di tengah tengah kota. serta ke dua kota ini memiliki perguruan tinggi yang bagus dan mencetak lulusan terbaik di negaranya. 

Rute yang dilalui oleh rombongan kami ialah melewati JL Raya magelang-Yogyakarta. Dimana selalu ramai ketika libur lebaran. Namun pada hari itu jalanan tidak semraut, selain karena di kawal oleh teman teman kami dari korlantas juga karena memang jalanan volume kendaraannya belum begitu banyak. 

Kami sampai di kota Yogyakarta pukul 17.03 WIB, langsung kami di bawa menuju Hotel Grage, di gang JL Malioboro. Pelayanannya tidak dipertanyakan lagi dan kenyamanannya tentu menjadi prioritasi pelayanan. Yang paling penting, hotel kami dekat sekali dengan malioboro, keluar langsung malioboro.. \

(BERMABUNG PART 5...)
@KrisyunianYp
www.facebook.com/krisyunian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar