Sabtu, 10 Januari 2015

Jakarta-Cilacap dengan KA Eksekutif purwojaya pagi

Pagi itu, tepatnya pukul 05.00 wib.. Hari sudah agak terang, matahari sudah terlihat.. Pada hari itu, Selasa, 30 Desember 2014 saya berniat untuk berangkat dari kediaman saya di Cibubur, Jakarta timur menuju stasiun gambir untuk naik kereta eksekutif purwojaya pergi ke kota Cilacap.. Sudah kesekian kalinya saya traveling ke kota tersebut, dan kali ini saya benar benar single traveler, 80 persen..

Setelah memastikan barang barang tidak ada yang tertinggal, dan sudah semuanya di masukkan ke dalam koper, saya pergi untuk menyegat taksi di depan komplek perumahan saya.. Orderan pasti ramai pagi pagi jikalau saya booking via telepon atau online.
Pada hari itu, jalanan lebih sepi dari hari biasanya, padahal kalau hari hari bukan mendekati hari liburan, pukul 5 pagi di hari kerja, jalanan di Jakarta sudah ramai. Taksi yang saya naiki melaju melalui jalan tol jagorawi, kemudian lanjut ke tol dalam kota, exit di semanggi dan melalui jalan sudirman. Padahal, biasanya dari gerbang tol cibubur menuju ke tol dalam kota, butuh waktu sejam, mungkin 45 menitan.. namun pada hari itu, hanya butuh waktu 20 menit.. mungkin karena sudah mendekati hari libur tahun baru, dan kantor kantor sudah banyak yang cuti bersama..

Tarif taksi tidak terlalu mahal, apalagi perusahaan taksi yang saya naiki sudah cukup populer di kalangan masyarakat Jakarta, warna putih sedan.. Meskipun saya sudah membawa nasi box di beli di restoran cepat saji waralaba amerika untuk sarapan di kereta, namun tidak mengurungkan niat saya untuk membeli roti isi di toko roti stasiun gambir, 30 menit sebelum kereta berangkat, saya membeli roti dan beberapa kue basah serta minuman teh botolan untuk di minum di dalam kereta.. Setelah itu, baru saya naik ke peron untuk masuk ke dalam kereta.. Kebetulan kereta purwojaya yang hendak saya naiki berjejeran dengan kereta cirebon ekspres yang keberangkatannya jamnya hampir sama. Namun karena petunjuk cukup jelas, saya tidak kebingungan, mengingat saya sudah melakukan single traveling naik kereta beberapa kali..

Kursi di kereta eksekutif yang saya pilih sangat strategis, satu kursi saja, tidak ada kursi di sebelahnya dan terletak di paling belakang (dekat pintu masuk ke toilet), membuat saya merasa lega dan bebas di sepanjang perjalanan, leluasa selonjoran kakinya.. 


  Sesuai dengan jadwal, kereta saya berangkat pada pukul 06.25 wib, karena barang tidak terlalu banyak, maka bisa di letakkan di tempat barang di atas tempat duduk penumpang, sementara perbekalan makanan dan minuman saya letakkan di bawah, sebelah saya.. That's why mengapa saya memilih tempat duduk sedemikian rupa, lain dari yang lain, agar lega dan leluasa.. karena di sebelah tidak ada kursi (model KA Eksekutif masa kini..)..

Untuk perjalanan saya kali ini, saya memutuskan untuk tidak memesan makanan dari RES KA, mengingat sudah cukup makanan yang saya siapkan sendiri untuk perjalanan..

Pemandangan di kaca jendela kereta cukup indah dan cerah, karena cuaca pada hari itu tidak mendung gelap.. Untuk harga tiket kelas eksekutif, KA Purwojaya saya beli dengan harga
 Rp 356.000..

Semakin siang, semakin nyaman saya rasakan ketika berada di dalam kereta, namun rasa kantuk membuat saya memutuskan untuk berdiri dari kursi duduk saya, dan pergi ke restorasi KA untuk minum kopi susu, saya mau nongkrong di sana, mungkin agak sepi, bisa untuk menikmati sejenak angin sepoy sepoy..

Restorasi KA biasa di gunakan untuk penumpang dari segala kelas (kelas ekonomi dan bisnis juga ber-AC) untuk menerima telepon dengan suara keras, dan juga merokok.. Tidak ada yang merasa terganggu di sini apabila penumpang menerima telepon sambil teriak teriak, serta asap rokok.. Saya memesan segelas kopi susu seharga Rp 5.000,-. Mungkin, ada sekitar 20 menitan saya nongkrong di sana, suasana benar benar sejuk, alami..

Kereta api merupakan moda transportasi andalan saya apabila saya ingin traveling ke Cilacap, selain itu bisa saja dengan naik bus AKAP AC, bus malam AC/Non AC dari terminal Kp rambutan atau terminal Cileungsi, Jakarta timur.. dan bisa juga naik pesawat dari bandara halim perdanakusuma (beberapa penerbangan domestik dipindahkan dari Soekarno-hatta ke halim perdanakusuma sejak pertengahan 2014 lalu).. Namun kalau naik pesawat ke Cilacap tidak cocok untuk single traveler seperti saya, harganya cukup mahal, di atas 600.000, sedangkan bus, bisa berjam jam karena macet di jalan.. Travel mini bus..? I don't think so...

Sambil kembali menikmati tempat duduk saya, saya mengamati di sebelah saya beberapa anak anak muda seperti saya yang juga sedang melakukan traveling, namun bedanya mereka melakukannya dengan beramai ramai, sementara saya hanyalah single, ya.. i'm very happy to be single, single traveler.. it's very free and fun!!

Pukul 11.07 wib, kereta sampai di stasiun purwokerto, beberapa penumpang banyak yang turun di stasiun purwokerto, dan disinilah saatnya saya lebih leluasa lagi, mengingat kebanyakan penumpang dari Jakarta turun kereta di purwokerto dengan tujuan yang sama.. Gerbong menjadi lebih lega dari biasanya.. Yang khas dari stasiun purwokerto ialah nasi pecel, banyak pedagang pedagang nasi pecel yang berjualan di stasiun ini, namun untuk saat ini mereka tidak lagi di izinkan untuk berdagang masuk ke dalam gerbong kereta penumpang. Kebijakan ini sudah di keluarkan sejak relokasi fasilitas kereta api di Indonesia demi kenyamanan penumpang..

Beberapa menit kemudian, kereta mulai melaju, setelah transit kembali di stasiun kroya, gerbong kereta kembali kosong, dan tibalah kereta untuk melaju menuju ke tujuan akhir dari perjalanan, yakni stasiun Cilacap (pasar gede Cilacap), setelah di stasiun Kroya, bangku bangku di gerbong di putar balikkan oleh petugas KA, karena tujuan dari Kroya ke Cilacap ialah melalui jalur yang berlawanan, jadi memutar kereta tersebut.. Disinilah, saya bisa selonjoran kaki di bangku bangku yang kosong..




Hari yang semakin siang, membuat suasana semakin cerah, dari jendela terlihatlah suasana kota Purwokerto, jalanan di Kroya di samping rel hingga memasuki kota Cilacap.. Sebelumnya, kereta melaju di atas jembatan sungai serayu, sungai yang langsung bermuara ke laut selatan.. Sangat indah sekali, apalagi jembatannya, walaupun sangat berisiko untuk ambruk..

Terlihat beberapa anak anak sedang bermain di sungai, perahu perahu milik para nelayan.. Serta rumah rumah di pedesaan pinggir rel kereta.



















Dan mulailah menuju akhir dari perjalanan, kereta memasuki kota Cilacap dan berhenti di stasiun pertama rute yang di lalui di kota Cilacap, stasiun Gumilir.. Kereta berhenti di stasiun gumilir, dari stasiun ini sebenarnya cukup mudah untuk mengakses menuju pusat perbelanjaan dan hotel.. Banyak taksi taksi yang siap mengantar anda menuju penginapan, RITA Dept store maupun objek wisata pantai teluk penyu, namun saya memilih untuk turun di stasiun terakhir, yakni stasiun Cilacap yang dekat dengan pasar gede cilacap di pusat kota.. Pasar tradisional terbesar di kota Cilacap yang juga dekat dengan hotel hotel dan agen agen tour and travel..

Pukul 13.14, kereta tiba di stasiun Cilacap. Di sanalah saya mengakhiri perjalanan saya, namun bukan perjalanan hidup.. hehehe..

Saya masih harus melanjutkan menuju ke tempat saya menginap di kota Cilacap dengan kendaraan...


10 komentar:

  1. tiket 365rb itu pesan di situs kai atau pesan dimana ya?

    makasih sebelumnya

    BalasHapus
  2. tiketnya mahal amat ya? apa karena moment peak season???

    BalasHapus
  3. tahun berapa ni mas?
    kayaknya,masih pakai CC 203 Kemenhub logonya dan juga Purwojaya Belum Memakai Full Rangkaian Eksekutif Kacapesawat seperti sekarang
    Btw,relnya masih single track atau udah double track?
    Suwun Nggih

    BalasHapus
  4. Ini keretanya pling akhir berarti brhenti di stasiun belakang pasar gede..

    BalasHapus
  5. Ini keretanya pling akhir berarti brhenti di stasiun belakang pasar gede..

    BalasHapus
  6. Dari arah Jakarta, bisa juga tu pesan travel Jakarta Majenang bagi yang mau ke Majenang sebagai opsi selain kereta api atau bus

    BalasHapus